Global News : Pemimpin tertinggi al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri menuduh AS yang
bekerjasama dengan militer Mesir, kelompok sekuler dan Kristen, sebagai
dalang di balik pelengseran Mohamed Morsi dari kursi Presiden Mesir, 3
Juli 2013 lalu. Tuduhan itu disebarkan dalam bentuk rekaman audio yang
diposting di forum militan Islam.
”Tentara Salib dan sekuler dan tentara Amerika, telah berkumpul," kata al-Zawahiri, seperti dikutip CNN,
Sabtu (3/8/2013). Dengan uang, Amerika merencanakan untuk menggulingkan
pemerintah Mohamed Morsi itu,” ucap pengganti Osama bin Laden itu,
merujuk pada peristiwa 3 Juli 2013 di Mesir.
Zawahiri menuduh
minoritas Kristen Koptik Mesir, mendukung penggulingan Morsi. ”Untuk
mewujudkan negara Koptik,” ujarnya. Rekaman yang itu berisi komentar
pemimpin al-Qaeda itu, untuk pertama kalinya dirilis, setelah
pelengseran Morsi.
Sementara itu, massa loyalis Morsi yang sudah
diancam pemerintah akan ditindak keras, jika melakukan aksi demonstrasi
di Mesir, tidak gentar. Mereka justru menyerukan kepada jutaan orang
dari 33 masjid yang berbeda di Mesir untuk turun ke jalan usai salat
Jumat kemarin. Seruan demonstrasi besar-besaran itu, disampaikan Aliansi
Pro-Demokrasi Anti-Kudeta Mesir.
”Semua orang di semua negara di dunia bebas untuk demonstrasi damai, untuk mendukung kami,” bunyi pernyataan Aliansi.
Seruan demonstrasi besar-besaran itu sebagai balasan atas ancaman
Kementerian Dalam Negeri Mesir, yang akan menyapu bersih para pendukung
Morsi yang berdemo. Ancaman itu muncul, karena aksi mereka telah
dianggap mengancam keamanan nasional.
Kementerian itu,
mendesak massa pro-Morsi untuk meninggalkan dua wilayah yakni, Rabaa
al-Adawiya dan sekitar al-Nahda, dan mereka dijamin aman. Aksi massa
pro-Morsi, selain dianggap sebagai ancaman keamanan nasional, juga
dianggap sebagai biang kemacetan di Mesir.
Menteri Dalam
Negeri interim Mesir, Mohamed Ibrahim diberi wewenang untuk mengambil
tindakan keras. ”(Termasuk) semua langkah yang diperlukan untuk
menghadapi bahaya ini dan mengakhiri (aksi) mereka,” kata Menteri
Informasi, Durriya Sharaf el-Din.
Pernyataan Kementerian itu,
ditafsirkan oleh media lokal sebagai lampu hijau bagi pasukan keamanan
untuk membubarkan ribuan demonstran pro-Morsi yang menggelar aksi duduk
di wilayah Rabaa al-Adawiya dan al-Nahda Masr.
Sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar