Kamis, 01 Agustus 2013

Jagal dari Gunung Sumbing Hasil Autopsi: 2 Korban Muhyaro Dikubur Hidup-hidup Setelah Dipukul

Global News - Semarang - Dari hasi autopsi dua jenasah korban Muhyaro yang diduga kuat bernama Sunaryo (39) dan Nurudin (49) di RS Bhayangkara Semarang, muncul kemungkinan korban dikubur hidup-hidup setelah dipukul bagian kepalanya. Hal itu diketahui dari banyaknya benda asing di saluran pernapasan korban.

Kasubbid Dokkes Polda Jateng AKBP Sumy Hastry mengatakan benturan keras di bagian kepala bukan penyebab kematian korban. Sedangkan bekas ikatan di tangan dan kaki korban didapat sebelum mereka dihabisi.

"Saat diikat kemudian dipukul itu masih hidup. Mungkin saat masih pingsan dimasukkan ke liang karena di saluran pernapasan ada butiran benda asing," kata Hastry di kantornya, RS Bhayangkara Semarang, Kamis (1/8/2013).

Menurut Hastry, dari bekas luka ikatan yang ada di tangan, kaki, dan tubuh korban, saat pingsan mereka dibawa menuju lokasi penguburan dengan cara digotong menggunakan kayu sehingga muncul kemungkinan Muhyaro dibantu orang lain.

"Saya tidak tahu apakah memang ada pelaku lain atau tidak, tapi lokasi pemukulan dan penguburan tidak sama," terangnya.

Di kebun Muhyaro, Dusun Petung, Desa Ngemplak, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Sabtu (27/7) lalu ditemukan 3 jasad terkubur. Satu atas nama Yulanda Rifan dan dua lainnya diduga kuat Sunaryo dan Nurudin yang pergi dari rumah 22 bulan lalu. Jasad Yulanda utuh dan tampak belum lama dikuburkan, sedangkan dua jasad lainnya sudah membusuk.

detiknews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar