Jumat, 02 Agustus 2013

Panitia seleksi konvensi Demokrat hanya jadi boneka pemanis

Global News : Panitia seleksi yang dibentuk untuk konvensi penjaringan calon presiden (Capres) Partai Demokrat dinilai hanya akan menjadi boneka. Pemilihan panitia konvensi yang melibatkan eksternal partai ini diragukan bisa bekerja independen tanpa campur tangan elite Demokrat.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menilai, yang akan terjadi konvensi akan coba menyitir publik melalui media massa dengan proses yang seolah-olah terbuka.

Pada puncaknya panitia konvensi harus menyampaikan hasil mereka kepada pimpinan tertinggi Partai Demokrat yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk diterima sebagai keputusan partai.

"Panitia seleksi hanya menjadi boneka, sekedar menjadi pemanis. Pada waktu itulah Ketua Dewan Kehormatan Demokrat akan menunjukkan bahwa sesungguhnya tak ada demokrasi yang bisa menabrak keinginan elite partai.
Dengan demikian, lanjut Lucius, jika proses konvensi akhirnya sampai pada tahap menyerahkan nama orang yang tak dijamin akan bisa diajak "bekerja-sama" untuk kepentingan elite Partai Demokrat, maka suara elite yang kemudian akan menentukan siapa capres-cawapres sesungguhnya.

"Sebuah tradisi seperti konvensi ini tak bisa lahir dan bertumbuh pada partai dimana budaya sentralisme keputusan hanya dipegang oleh satu orang," katanya.

Konvensi sebagai media demokratis perekrutan calon pemimpin hanya mungkin terselenggara pada partai yang elitenya juga lahir dari proses berdemokrasi di internal partai. Ia menambahkan, Partai Demokrat jelas masih bermasalah dengan demokrasi internal partai yang masih sentralistik.

"Kondisi ini tak memberikan sumbangsih positif untuk memaknai wacana konvensi saat ini sebagai proses demokrasi di internal Partai Demokrat. Ini hanya cara Partai Demokrat menghalau ketakutan dan kehawatiran akan terkikisnya kekuasaan elite mereka," pungkasnya.

 Sindonews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar