Kamis, 01 Agustus 2013

Menlu Mesir: Morsi bukan situs suci yang harus dikunjungi

Global News - Menteri Luar Negeri Mesir yang baru diangkat, Nabil Fahmy, menyatakan, bahwa presiden terguling Mohamed Morsi bukan situs suci yang harus dikunjungi. “Ia sedang diselidiki sehubungan dengan sejumlah isu,” kata Fahmy.

“Kunjungan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton dan delegasi Uni Afrika ke Morsi, bertujuan untuk memungkinkan para pengunjung untuk mendapatkan informasi dari Morsi pada apa yang terjadi di Mesir,” lanjut Fahmy.
“Tapi, itu tidak berarti bahwa Morsi adalah situs daya tarik bagi pengunjung,” tegas Fahmy, seperti dikutip oleh kantor berita resmi Mesir MENA. “Semua orang yang telah bertemu Morsi menegaskan dukungan untuk rencana roadmap Mesir, serta mengutuk tindak kekerasan dan terorisme,” lanjutnya.

Menurut Fahmy, sebuah kelompok HAM Mesir juga ingin mengunjungi Morsi. Tapi, Morsi menolak untuk menemui mereka.

Sementara itu, Mohamed Fayiq, yang memimpin kelompok HAM Mesir mengatakan kepada Xinhua, bahwa Morsi telah "diperlakukan dengan bermartabat dan hormat". Selain itu, Morsi juga berada dalam kondisi kesehatan yang baik.

Fayiq mengatakan, ia telah bertemu Rifaah el-Tahtawy, yang ditugaskan oleh Morsi untuk berbicara dengan kelompok HAM. Sejak digulingkan oleh militer pada 3 Juli silam, hingga kini Morsi tak pernah lagi muncul di muka umum. Juga tidak diketahui lokasi pasti keberadaan Morsi saat ini.

SINDONEWS.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar