Global News World : DAMASKUS - Lima juta murid kembali ke sekolah di Suriah
pada awal ajaran tahun baru. Seorang anak berusia lima tahun tampak
antusias dengan ransel barunya dan menggenggam tangan orangtua mereka.
Terlihat
pula gadis remaja mengenakan mode terbaru berjalan bergandengan tangan
dan bergosip setelah liburan musim panas yang panjang. Anak-anak muda
lainnya tampak asyik bermain sepak bola sebelum bel masuk untuk memulai
kelas.
Tampak pula seorang murid muda di Suriah berjalan di ruang
kelas di sebuah sekolah di Abou Roumaneh distrik ibu kota Suriah,
Damaskus. Rezim Assad mengawasi murid Suriah kembali dengan keadaan yang
berbeda setelah adanya dugaan serangan senjata kimia.
Dilaporkan Sky News,
Minggu (15/9/2013), sebelum konflik yang telah membuat 100 ribu orang
tewas, banyak anak yang berjalan kaki sendiri ke sekolah. Namun
sekarang, sebagian besar dari mereka langsung diantar oleh orangtua.
Diketahui,
lebih dari 2.000 dari 22 ribu sekolah di Suriah telah hancur dalam
perang. Unicef bahkan mendata sebanyak 3.000 sekolah. Seorang ayah, yang
tinggal enam mil (10 kilometer) dari Damaskus mengatakan ia telah
mengajari anak-anaknya di rumah selama satu tahun.
Pagi ini ia
tiba di sekolah Dar es Salaam yang terletak di pusat ibu kota dengan dua
putrinya. "Ini adalah pertama kalinya mereka datang ke sekolah ini,"
katanya.
"Ada harapan baru sekarang (setelah kesepakatan di
Jenewa). Serangan militer Amerika tidak menuai solusinya. Dialog adalah
satu-satunya cara," tambah dia.
Setidaknya, kebanyakan anak di
Damaskus masih memiliki kesempatan untuk pergi ke sekolah. Sementara
satu juta anak-anak Suriah lainnya sekarang berada di tempat pengungsi
seperti di Yordania, Lebanon, Irak, dan Mesir, di mana pendidikan mereka
jauh lebih berbahaya.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar