Global News World : MEDAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Sumatera Utàra membantah tudingan tidak adanya peringatan dini ke warga
sebelum Gunung Sinabung meletus. Bahkan BPBD bersama Pemerintah
Kabupaten Karo, telah melakukan sosialisasi dan simulasi bencana di
sejumlah daerah terdampak letusan pada dua minggu sebelum kejadian.
"Siapa
bilang kami tidak memberikan informasi. Dua minggu sebelumnya kami baru
dari sana, melakukan sosialisasi sekaligus simulasi letusan. Karena
memang kami sudah mendapatkan informasi bahwa aktivitas gunung
meningkat. Makanya dilakukan hal itu untuk mengantisipasi," jelas Kepala
BPBD Sumut, Minggu (15/9/2013).
Saat
ini pihaknya tengah membangun koordinasi intensif dengan Kepolisian,
TNI dan pemerintah setempat, untuk penanganan bencana bagi para
pengungsi. "Pasokan makanan dan obat-obatan baik dari Pemkab Karo dan
Pemprov Sumut sudah ada di sana. Bagi kami yang penting sekarang
bagaimana seluruh korban bisa terlayani. Utamanya kesehatan. Bagi
pengungsi yang sakit akibat bencana ini, seluruhnya akan kami tanggung,"
terangnya.
Hingga saat ini, sekitar 50 petugas Dinas Kesehatan
Karo, 50 personel kepolisian dari Polresta Karo, dan 150 personel TNI
dari Kodim Karo, telah diturunkan untuk memberikan pelayanan di
lokasi-lokasi pengungsi yang disiapkan pemerintah. Jumlah pengungsi juga
terus bertambah, karena petugas kepolisian dan TNI masih terus
melakukan penjemputan pengungsi dari 11 desa yang terkena dampak.
Sebelumnya, warga mengesalkan
karena tidak ada peringatan dini dari pemerintah setempat mengenai
adanya pengingkatan aktivitas vulkanik hingga terjadinya letusan.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar