Global News World : TOKYO - Bisnis kamera global berpusat di Jepang, di
mana dua pemain utama yaitu Canon dan Nikon lahir. Namun pendapatan
industri kamera dilaporkan mengalami penurunan dalam satu dekade ini
ditengah melonjaknya penjualan smartphone.
Menurut perusahaan jasa keuangan global UBS AG, Nikon pun sebagai
produsen kamera nomor 2 di dunia telah memangkas harga guna memikat
konsumen. Tak menutup kemungkinan, Canon yang saat ini memimpin pasar
akan segera melakukan langkah serupa. Jika terjadi, maka akan memberikan
tekanan kepada produsen kamera kecil.
"Ada terlalu banyak pemain. Ini akan menyulitkan produsen kamera kecil,
bahkan jika hanya untuk mempertahankan bisnis ditengah persaingan Canon
dan Nikon yang tampaknya akan semakin intensif," ungkap analis UBS di
Tokyo, Ryosuke Katsura. Demikian seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (21/9/2013).
Sejak Apple memperkenalkan iPhone pada 2007, saham Canon dan Nikon
mengalami penurunan karena menurunnya permintaan. Penjualan model kompak
mengalami penurunan karena smartpohne menggantikan kamera
point-and-shoots, yang menjadi bagian terbesar di pasar. Kini margin
model single-lens-reflex (SLR), yang 80 persen dikuasai oleh Canon dan
Nikon, juga mulai melambat.
Sementara itu, menurut Morgan Stanley MUFG Securities, pengapalan kamera
kemungkinan akan turun 30 persen pada tahun ini menjadi 69 juta unit.
Bahkan akan tetap terjadi meski manufaktur kamera mencoba memperlambat
penurunan dengan menambahkan fitur smartphone seperti WiFi dan
Bluetooth.
Industri kamera saat ini memang tenggah berlangsung sengit, terlebih
lagi dengan kamera smartphone yang semakin canggih seperti Galaxy S4
dengan kamera 13 MP, Xperia Z1 dengan 20,7 MP, dan Lumia 1020 dengan 41
MP. Meskipun jumlah piksel hanyalah salah satu dari sekian banyak faktor
penting yang mempengaruhi kualitas gambar.
Namun menurut manajer penjualan ekuitas Jepang di BGC Partners, Amir
Anvarzadeh, meskipun Canon dan Nikon sebagai duo besar industri kamera
membuat pembeda tersendiri, tapi pendapatan akan tetap berada di bawah
tekanan karena smartphone telah "menerkam" kamera kompak dan margin SLR
juga mengalami penurunan. "Ini tidak akan kembali dalam waktu dekat,"
tuturnya.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar