Global News : JAKARTA - Setelah kehilangan hampir seperempat dari
nilainya tahun ini, harga emas mendapatkan tekanan turun dengan data
ekonomi AS yang terus menunjukkan perbaikan.
Head of Research
and Analysis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan
harga emas merosot lantaran data ISM sektor jasa AS yang dirilis semalam
lebih bagus dari prediksi pasar 56,0 berbanding 53,2.
Menurutnya,
kekhawatiran sempat muncul akibat beredar kabar The Federal Reserve AS
akan menghentikan pembelian obligasi karena adanya tanda tanya pulihnya
ekonomi AS.
"Pagi ini harga emas tertekan hingga USD1.289,58 per
troy ons, sudah turun sekira USD13. Ini memberikan momentum penurunan
bagi pergerakan harga emas hari ini," kata dia dalam risetnya di
Jakarta, Selasa (6/8/2013).
Meski demikian, dia menilai pelemahan
lanjutan harus menembus ke bawah level rendah yakni USD1.289 per troy
ons, yang menjadi support terdekatnya saat ini dengan potensi target
USD1.273-USD1.282 per troy ons.
"Potensi penguatan sendiri
terbuka bila harga kembali berada di atas area USD1.297,80 per troy ons,
dengan potensi pergerakan naik ke area USD1.307-USD1.310 per troy ons,"
tambahnya.
Dia melanjutkan, data neraca perdagangan AS yang
dirilis bisa menjadi market mover. "Bila defisit lebih kecil dari
perkiraan, dolar AS bisa kembali menguat dan harga emas bisa melemah.
Demikian pula sebaliknya," tukas dia.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar