Kamis, 08 Agustus 2013

Myanmar peringati 25 tahun pemberontakan

Global News : Foto tertanggal 26 Agustus 1988 menggambarkan Aung San Suu Kyi berbicara di Yangon dalam unjuk rasa anti rezim militer.

Acara peringatan publik diadakan di Myanmar untuk menandai 25 tahun pemberontakan yang dipimpin oleh gerakan pro-demokrasi.

Ini merupakan pertama kalinya peringatan diadakan secara terbuka di Rangoon, yang dikenal juga dengan Yangon.

Ratusan ribu orang telah berpartisipasi dalam protes yang dimulai pada 8 Agustus 1988 lalu.

Namun enam pekan berselang, setidaknya 3.000 pengunjuk rasa tewas, ribuan lainnya dipenjara, dan militer dengan tegas kembali merengkuh kontrol.

Selama protes pada 1988, Aung San Suu Kyi muncul sebagai pemimpin gerakan pro-demokrasi di Myanmar yang dikenal dengan Burma.

Suu Kyi, yang kini menjadi pemimpin oposisi, diharapkan untuk menyampaikan pidato sebagai bagian dari acara peringatan.

Babak baru

Pameran foto dan pertunjukan di sel penjara tiruan telah dipersiapkan untuk menggambarkan kejadian selama pemberontakan dan tindakan keras yang mengikutinya.

Pemerintah reformis saat ini diam-diam menyetujui peringatan ini, meskipun beberapa mantan jenderal di dalamnya terlibat dalam kekerasan, wartawan BBC Jonathan Head melaporkan dari Rangoon.

Sebuah pemerintahan yang didominasi sipil mengambil alih kekuasaan di Myanmar setelah pemilu pada November 2010 yang mengakhiri kekuasaan militer.

Pemerintahan baru, yang dipimpin oleh Presiden Thein Sein, memperkenalkan serangkaian reformasi politik dan ekonomi, termasuk pembebasan banyak tahanan politik dan melonggarkan sensor media.

Sebagian besar sanksi terhadap Myamnar kini juga telah diperlonggar sebagai respon dunia terhadap perubahan tersebut.

detiknews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar