Global News World : JAKARTA - Daging ayam dan telur ayam memang selalu
menjadi pilihan sebagai konsumsi pangan setiap masyarakat. Namun,
permintaan akan daging ayam dan telur ayam semakin meningkat sejak
sebulan sebelum puasa.
Ketua Federasi Masyarakat Perunggasan
Indonesia Don P Utoyo menyebutkan, peningkatan harga daging ayam dan
telur ayam terjadi satu bulan sebelum bulan puasa. Seperti daging ayam,
Don menuturkan, jika daging ayam banyak digunakan saat masyarakat
melakukan acara selamatan atau ritual-ritual khusus keagamaan sebelum
melakukan puasa.
Sedangkan untuk telur ayam, kata Don, mengalami
peningkatan satu bulan sebelum bulan puasa lantaran digunakan sebagai
bahan baku campuran untuk membuat kue kering, kue basah, dan biskuit
oleh pabrik-pabrik pengolahan kue.
"Sebulan sebelum puasa, demand
telur dan daging ayam melonjak tinggi, karena telur banyak dibutuhkan
oleh pabrik-pabrik kue kering dan biskuit agar produk kue kering dan
biskuit dapat dipasarkan pada bulan puasa menjelang Lebaran," ucap Don P
Utoyo kepada Okezone di Jakarta.
"Pada 20-30
hari prapuasa, masyarakat meningkatkan kondisi tubuh mengonsumsi makanan
protein hewani, melakukan acara-acara selamatan, seperti munggah,
nyadran, cucurag, adapun yang berpuas-puasan makan sebelum menjalankan
ibadah puasa selama sebulan," tambahnya.
Peningkatan permintaan
daging ayam dan telur ayam terbilang menjadi salah satu alternatif
pilihan masyarakat memilih sumber protein hewani. Selain, sama-sama
memiliki sumber protein hewani, harga daging ayam dan telur ayam,
menurut Don P Utoyo, lebih terjangkau dibandingkan dengan sumber protein
hewani yang lain.
Don mengatakan, pascapuasa melewati hari
ketiga, permintaan daging ayam dan telur ayam cenderung akan menurun 15
persen-25 persen. Penurunan permintaan itu, disebabkan memang
persiklusan dari tahun ke tahun saat bulan puasa sudah terjadi seperti
itu.
Penurunan 15 persen-25 persen akan terjadi hingga tujuh hari
sebelum Hari Raya Lebaran tiba. Pasalnya, tujuh hari menuju Hari Raya
Lebaran, permintaan daging ayam dan telur ayam akan mengalami
peningkatan kembali.
"Melewati hari ketiga puasa, permintaan
telur dan daging ayam cenderung akan turun antara 15 persen-25 persen
sampai dengan akan naik lagi mulai H-7 Lebaran. Biasanya dua minggu
setelah Lebaran harga-harga anjlok lagi dan peternak harus siap-siap
untuk rugi, karena tidak kuasa hadapi hukum pasar," imbuhnya.
Dengan
begitu, Don berharap agar pemerintah mampu mendukung ketersediaan
pasokan daging dan telur ayam atau ketersediaan katup pengaman, agar
harga produk-produk pangan perunggasan dapat relatif stabil di sepanjang
tahun ini.
"Ini yang harus diatasi jauh-jauh hari, bahkan
setahun sebelumnya, bagaimana pemerintah dapat mendukung ketersediaan
katup pengaman agar harga produk-produk perunggasan dapat relatif stabil
sepanjang tahun," tutupnya.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar