Jumat, 09 Agustus 2013

Pemerintah Didesak Stabilkan Harga Telur & Daging Ayam

Global News World : JAKARTA - Daging ayam dan telur ayam memang selalu menjadi pilihan sebagai konsumsi pangan setiap masyarakat. Namun, permintaan akan daging ayam dan telur ayam semakin meningkat sejak sebulan sebelum puasa.

Ketua Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia Don P Utoyo menyebutkan, peningkatan harga daging ayam dan telur ayam terjadi satu bulan sebelum bulan puasa. Seperti daging ayam, Don menuturkan, jika daging ayam banyak digunakan saat masyarakat melakukan acara selamatan atau ritual-ritual khusus keagamaan sebelum melakukan puasa.

Sedangkan untuk telur ayam, kata Don, mengalami peningkatan satu bulan sebelum bulan puasa lantaran digunakan sebagai bahan baku campuran untuk membuat kue kering, kue basah, dan biskuit oleh pabrik-pabrik pengolahan kue.

"Sebulan sebelum puasa, demand telur dan daging ayam melonjak tinggi, karena telur banyak dibutuhkan oleh pabrik-pabrik kue kering dan biskuit agar produk kue kering dan biskuit dapat dipasarkan pada bulan puasa menjelang Lebaran," ucap Don P Utoyo kepada Okezone di Jakarta.

"Pada 20-30 hari prapuasa, masyarakat meningkatkan kondisi tubuh mengonsumsi makanan protein hewani, melakukan acara-acara selamatan, seperti munggah, nyadran, cucurag, adapun yang berpuas-puasan makan sebelum menjalankan ibadah puasa selama sebulan," tambahnya.

Peningkatan permintaan daging ayam dan telur ayam terbilang menjadi salah satu alternatif pilihan masyarakat memilih sumber protein hewani. Selain, sama-sama memiliki sumber protein hewani, harga daging ayam dan telur ayam, menurut Don P Utoyo, lebih terjangkau dibandingkan dengan sumber protein hewani yang lain.

Don mengatakan, pascapuasa melewati hari ketiga, permintaan daging ayam dan telur ayam cenderung akan menurun 15 persen-25 persen. Penurunan permintaan itu, disebabkan memang persiklusan dari tahun ke tahun saat bulan puasa sudah terjadi seperti itu.

Penurunan 15 persen-25 persen akan terjadi hingga tujuh hari sebelum Hari Raya Lebaran tiba. Pasalnya, tujuh hari menuju Hari Raya Lebaran, permintaan daging ayam dan telur ayam akan mengalami peningkatan kembali.

"Melewati hari ketiga puasa, permintaan telur dan daging ayam cenderung akan turun antara 15 persen-25 persen sampai dengan akan naik lagi mulai H-7 Lebaran. Biasanya dua minggu setelah Lebaran harga-harga anjlok lagi dan peternak harus siap-siap untuk rugi, karena tidak kuasa hadapi hukum pasar," imbuhnya.

Dengan begitu, Don berharap agar pemerintah mampu mendukung ketersediaan pasokan daging dan telur ayam atau ketersediaan katup pengaman, agar harga produk-produk pangan perunggasan dapat relatif stabil di sepanjang tahun ini.

"Ini yang harus diatasi jauh-jauh hari, bahkan setahun sebelumnya, bagaimana pemerintah dapat mendukung ketersediaan katup pengaman agar harga produk-produk perunggasan dapat relatif stabil sepanjang tahun," tutupnya.

Okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar