Senin, 09 September 2013

Antisipasi Krisis, Menkeu Siapkan Rp5,5 Triliun

Global News World : JAKARTA - Penghapusan quantitative easing oleh Pemerintah Amerika Serikat tidak akan berpengaruh signifikan pada keadaan pasar keuangan nasional. Pasalnya, pemerintah telah melakukan kerjasama bilateral swap dengan kurang lebih tiga negara.

Menteri Keuangan Republik Indonesia Chatib Basri mengungkapkan, untuk menangkal tingginya permintaan dolar Amerika Serikat (AS), maka pemerintah sudah mengadakan kerjasama dengan beberapa negara.

"Pokoknya sudah ada pembicaraan tentang itu. Jadi kejutan di market terkait QE bisa kita hadapi dengan rescue package," ungkap dia, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2013).

Menurut Chatib, yang sudah pasti kini pemerintah telah menyiapkan bilateral swap dengan Jepang senilai USD12 miliar. Selain Jepang, dia mengklaim ada beberapa negara lain yang ikut melakukan kerjasama.  Sayangnya, Chatib enggan menjelaskan secara rinci mana saja negara tersebut.

"Pokoknya pemerintah sendiri telah menyiapkan Rp5,5 triliun untuk menjaga pasar dari pengaruh penghapusan QE oleh The Fed. Ini akan ditambah dengan bilateral swap yang sudah saya sebut tadi," jelas dia.

Chatib berharap keadaan pasar saat ini tidak seburuk yang terjadi 2008, sehingga bilateral swap dapat ditahan. Menurutnya, pada 2008, pemerintah memang sempat menyiapkan bilateral swap, namun keadaan pasar yang berangsur membaik akhirnya tidak membutuhkan adanya swap tersebut.

"Keadaan kita sekarang tidak lebih buruk dari 2008. Kalau 2008 bisa kita lewati tanpa bilateral swap, kita harap keadaan yang lebih baik sekarang ini tidak akan memerlukan bilateral swap yang telah kita siapkan ini," jelas dia.

Okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar