Global News World : JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berencana
menaikkan suku bunga kredit dalam waktu satu sampai dua bulan ke depan.
Hal ini seiring langkah Bank Indonesia (BI) yang telah menaikkan suku
bunga acuannya (BI Rate) menjadi 7 persen.
Direktur Utama BNI
Gatot M Suwondo mengatakan, walaupun berencana akan menaikkan suku bunga
kredit, BNI tidak akan terburu-buru. Menurut dia, perlu menyesuaikan
suku bunga kredit jika BI Rate juga telah dinaikkan.
"Kita enggak
mau buru-buru. Tapi kalau (bank) yang lain naik masa kita enggak naik,
namun kita lihat dulu mungkin sebulan dua bulan ke depanlah," ungkap
Gatot di Hotel Four Seasons, Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Menurut
Gatot, rencana menaikkan suku bunga kredit ini tidak akan meningkatkan
risiko kredit bermasalah (NPL). "BI Rate hanyalah referensi.
Fundamental bank kita cukup solid. NPL juga rendah dua sampai tiga
persen jadi di situlah makanya cukup solid terhadap tekanan," jelasnya.
Gatot
menjelaskan, saat ini sektor yang paling mengalami depresiasi akibat
kondisi perekonomian akan dinaikkan suku bunga kreditnya terlebih
dahulu. Saat ini, BNI menyalurkan kredit di delapan sektor, di antaranya
sektor energi, infrastruktur, pertanian, migas, tambang, kelistrikan,
dan makanan.
"Sektor kredit ada delapan yang akan kita tuju. Kita
lihat mana terkena dampak krisisnya paling tinggi, akan kita naikkan,"
pungkasnya.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar