Global News World : JAKARTA - Pemerintah Iran akhirnya angkat bicara mengenai tuduhan penggunaan senjata kimia yang dilakukan sekutunya, Suriah.
"Pertama
saya tegaskan, Iran merupakan korban dari senjata kimia Irak 1989. Jadi
saya ikut merasakan penderitaan Suriah," tukas Duta Besar Iran untuk
Indonesia Mahmoud Farazandeh saat berbincang dengan Okezone, Senin (9/9/2013).
"Tetapi kami
(Iran) tidak percaya kalau pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia
dan kami menunggu hasil investigasi dari pihak independen," tambahnya.
Menurut Farazandeh, tuduhan negara-negara barat kepada Suriah yang menggunakan senjata kimia hanyalah akal-akalan oknum untuk bisa menyerang Suriah.
Ditambahkan
dia, hal ini bisa dibuktikan ketika barat tidak percaya adanya perang
sipil di Suriah serta tiba-tiba mereka malah menuduh Suriah menggunakan
senjata kimia. Farazandeh mencurigai semua ini hanya sebuah skenario yang telah diciptakan untuk "menghancurkan" Suriah.
Saat
ditanya mengenai dukungan terhadap rezim Al-Assad, secara diplomatis
Farazandeh berkata, "Kita mendukung pemerintah Suriah selama pemerintah
itu masih didukung rakyatnya, tetapi saya tegaskan atas nama kemanusian
saya mengecam penggunaan senjata kimia,” tutup Farazadeh.
Seperti
diketahui, Iran merupakan salah satu sekutu terdekat Suriah selain
Rusia. Bahkan dari keterangan yang dikeluarkan oleh al-Assad, kedua
negara ini siap pasang badan kalau AS dan sekutu mereka benar-benar
menyerang Suriah dalam waktu dekat.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar