Global News World : JAKARTA - Sejumlah kader Partai Golkar mendesak
pencapresan Aburizal Bakrie dievaluasi lantaran belum menepati janji
untuk memberikan bantuan ke Dewan Pimpinan Daerah Golkar seluruh
Indonesia.
Menanggapi hal itu, Wakil Bendahara DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo
meyakini riak-riak dorongan untuk mengevaluasi pencalonan Ical tak bakal
terjadi. Menurutnya, suara kader tersebut hanyalah bentuk permintaan
agar mendapat perhatian dari Ical.
"Riak itu bisa saja terjadi, karena mereka minta agar diperhatikan," jelas Bambang saat berbincang dengan Wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Dia meyakini pada Rakernas III nanti tidak akan muncul friksi dan
dorongan untuk mendongkel Ical sebagai capres. Pasalnya, penetapan
capres sudah final, sementara Rakernas hanya untuk menjaga kesolidan
kader. "Yakin tidak akan ada. Yang terpenting jaga soliditas. Beruntung
sudah tetapkan capres diawal, bila tidak akan lebih besar
gontok-gontokannya," jelas dia.
Dikatakannya, rencana Rakernas Golkar hanyalah acara rutin biasa untuk
mengevaluasi program-program yang telah dicapai dan tidak. "Rakernas
acara rutin partai, akan mengevaluasi program-program yang lewat dan
akan dijalankan, riak-riak itu soal posisi Pak Ical saya yakin tak ada,"
terangnya.
Disamping itu menurut dia, Rakernas Golkar tersebut untuk
mengkonsolidasi internal partai jelang Pemilu 2014 nanti. "Sekaligus
bentuk konsolidasi jelang 2014," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung,
menargetlan perolehan suara di atas 30 persen di Pemilu Legislatif 2014.
Dengan perolehan itu, Akbar berharap Golkar bisa mengajukan Calon
Presiden sendiri di Pemilihan Umum Presiden.
Menurut dia, keinginan Golkar meraup 30 persen suara akan dibawa ke
Rapat Pimpinan Nasional yang akan digelar Oktober mendatang. Akbar
menambahkan, di Rapimnas tersebut ada kemungkinan partainya akan
mengevaluasi Aburizal Bakrie sebagai capres yang diusung dari Golkar.
Alasannya, banyak survei yang menyatakan elektabilitas Ical, sapaan
akrabnya, tidak mampu mendongkrak elektabilitas partai.
"Mengenai capres Aburizal secara formal tidak ada satu rencana untuk
melakukan evaluasi. Tapi juga wajar kalau Rapimnas melihat sejauh mana
dari capres yang diusung. Karena kita menghendaki capres menang," ungkap
Akbar.
Grup
usaha Bakrie yang masih memiliki masalah terkait lumpur Lapindo juga
menjadi pertimbangan lain di balik wacana evaluasi pencalonan Ical. Sebab, diakui atau tidak, hal itu berpengaruh terhadap elektabilitas partai dan Ical.
Okezone,com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar