Selasa, 10 September 2013

Desak Evaluasi Ical, Intinya Cuma Minta Perhatian

Global News World : JAKARTA - Sejumlah kader Partai Golkar mendesak pencapresan Aburizal Bakrie dievaluasi lantaran belum menepati janji untuk memberikan bantuan ke Dewan Pimpinan Daerah Golkar seluruh Indonesia.

Menanggapi hal itu, Wakil Bendahara DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo meyakini riak-riak dorongan untuk mengevaluasi pencalonan Ical tak bakal terjadi. Menurutnya, suara kader tersebut hanyalah bentuk permintaan agar mendapat perhatian dari Ical.

"Riak itu bisa saja terjadi, karena mereka minta agar diperhatikan," jelas Bambang saat berbincang dengan Wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2013).

Dia meyakini pada Rakernas III nanti tidak akan muncul friksi dan dorongan untuk mendongkel Ical sebagai capres. Pasalnya, penetapan capres sudah final, sementara Rakernas hanya untuk menjaga kesolidan kader. "Yakin tidak akan ada. Yang terpenting jaga soliditas. Beruntung sudah tetapkan capres diawal, bila tidak akan lebih besar gontok-gontokannya," jelas dia.

Dikatakannya, rencana Rakernas Golkar hanyalah acara rutin biasa untuk mengevaluasi program-program yang telah dicapai dan tidak. "Rakernas acara rutin partai, akan mengevaluasi program-program yang lewat dan akan dijalankan, riak-riak itu soal posisi Pak Ical saya yakin tak ada," terangnya.

Disamping itu menurut dia, Rakernas Golkar tersebut untuk mengkonsolidasi internal partai jelang Pemilu 2014 nanti. "Sekaligus bentuk konsolidasi jelang 2014," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, menargetlan perolehan suara di atas 30 persen di Pemilu Legislatif 2014. Dengan perolehan itu, Akbar berharap Golkar bisa mengajukan Calon Presiden sendiri di Pemilihan Umum Presiden.

Menurut dia, keinginan Golkar meraup 30 persen suara akan dibawa ke Rapat Pimpinan Nasional yang akan digelar Oktober mendatang. Akbar menambahkan, di Rapimnas tersebut ada kemungkinan partainya akan mengevaluasi Aburizal Bakrie sebagai capres yang diusung dari Golkar. Alasannya, banyak survei yang menyatakan elektabilitas Ical, sapaan akrabnya, tidak mampu mendongkrak elektabilitas partai.

"Mengenai capres Aburizal secara formal tidak ada satu rencana untuk melakukan evaluasi. Tapi juga wajar kalau Rapimnas melihat sejauh mana dari capres yang diusung. Karena kita menghendaki capres menang," ungkap Akbar.

Grup usaha Bakrie yang masih memiliki masalah terkait lumpur Lapindo juga menjadi pertimbangan lain di balik wacana evaluasi pencalonan Ical. Sebab, diakui atau tidak, hal itu berpengaruh terhadap elektabilitas partai dan Ical.

Okezone,com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar