Global News : Percakapan antara dua tokoh senior al-Qaeda memicu penutupan banyak misi
diplomatik Amerika hari Minggu (04/08), seperti dilaporkan media AS.
Pembicaraan yang melibatkan pemimpin Ayman al-Zawahiri itu,
merupakan salah satu skenario paling serius sejak serangan 11 September,
kata New York Times.
AS sebelumnya mengatakan penutupan di Afrika Utara dan Timur Tengah adalah "pencegahan."
Sekitar 20 kedutaan besar dan konsulat ditutup hari Minggu lalu.
Pekan lalu, departemen luar negeri AS juga mengeluarkan
peringatan bepergian global yang berlaku hingga akhir Agustus.
Peta ini menunjukkan lokasi kedutaan besar AS yang ditutup
Pos-pos diplomatik AS di Abu Dhabi, Amman, Kairo, Riyadh,
Dhahran, Jeddah, Doha, Dubai, Kuwait, Manama, Muscat, Sanaa dan Tripoli
akan tetap ditutup hingga Sabtu.
Sejumlah negara Eropa juga telah menutup misi di Yaman dan
Kantor Luar Negeri Inggris mengeluarkan himbauan agar warganya tidak
bepergian ke Yaman.
Dalam konferensi pers, baik Gedung Putih dan Deplu AS
mengatakan ancaman itu datang dari al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP),
tapi menolak memberikan rincian lebih lanjut, seperti dilaporkan
wartawan BBC Rajini Vaidyanathan, di Washington.
Tetapi menurut New York Times, AS menangkap komunikasi
antara Zawahiri dan pemimpin kelompok itu di Yaman, Nasser al-Wuhayshi.
Koran itu mengatakan bahwa tidak ada sasaran spesifik yang
disebutkan dalam diskusi itu, tetapi kemungkinan serangan tampak jelas.
Seorang pejabat AS mengatakan pada kantor berita Associated
Press bahwa pesan Zawahiri telah ditangkap beberapa pekan lalu dan
tampaknya serangan ditujukan di Yaman.
Sementara itu pejabat di Yaman telah mengeluarkan nama-nama
25 tersangka al-Qaeda dan mengatakan mereka merencanakan serangan dengan
sasaran "kantor-kantor luar negeri dan organisasi serta pemerintah
Yaman" di ibukota Sanaa dan kota-kota lain di negeri itu.
detiknews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar