Global News :
Filipina Sebuah bom berdaya ledak tinggi meledak di sebuah kota di Filipina
selatan, Senin (5/8/2013). Enam orang tewas, sedangkan 26 lainnya
mengalami luka-luka.
Seperti dikutip NDTV, ledakan bom
yang terdengar hingga beberapa kilometer dari lokasi kejadian itu
terjadi, setelah sebelumnya Amerika Serikat mengumumkan adanya ancaman
teror besar dari kelompok al-Qaeda. Menurut kepala polisi setempat,
Inspektur Senior Rolen Balquin, perangkat bom diletakan di sebuah sepeda
motor yang diparkir di jalan yang sibuk, dekat rumah sakit.
Seorang
fotografer Mark Navales, menggambarkan jalan di lokasi kejadian
berlumuran darah, berserakan potongan tubuh yang hangus. ”Saya melihat
tiga jenazah manusia hancur, salah satu dari mereka terbakar," katanya
kepada AFP. ”Saya belum pernah melihat (efek) seperti ledakan kuat di Cotabato ini."
Itu
adalah pemboman kedua yang melanda pulau Mindanao dalam 10 hari.
Sebelumnya, sebuah ledakan kuat di sebuah restoran yang
menewaskandelapan orang, di kota Cagayan de Oro terjadi pada 26 Juli
2013 lalu. Belum ada kejelasan apakah dua teror bom itu terkait atau
tidak.
Menurut Balquin, belum ada kelompok yang mengklaim
bertanggung jawab atas teror bom tersebut. Para korban yang tewas,
katanya, adalah para pengendara yang lewat di sepanjang jalan raya utama
di Cotabato yang di sekelilingnya berdiri berbagai perusahaan
komersial. Di antaranya korban yang terluka, salah satunya polisi.
Sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar