Bukan solusi
Daging yang dikembangkan di laboratorium dengan berat 150 gram ini memakan ongkos US$3.000 atau sekitar Rp30 juta.Namun beberapa kalangan mengatakan cara efektif mengatasi meningkatkan permintaan protein adalah dengan mengurangi konsumsi daging.
Tara Garnett, kepala Jaringan Penelitian Kebijakan Pangan di Universitas Oxford, Inggris, mengatakan mengatasi peningkatan daging dunia tidak harus dengan memusatkan diri pada aspek teknologi.
"Di dunia ini terdapat 1,4 miliar orang yang kelebihan berat badan dan pada saat yang sama satu miliar orang kelaparan," kata Garnett.
"Ini situasi yang aneh dan tak bisa diterima. Solusi persoalan ini tidak dengan memproduksi lebih banyak pangan tapi mengubah sistem persediaan, akses, dan menambah jumlah pangan dengan harga murah," tambahnya.
detiknews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar