Global News World :DAMASKUS - Jasad dari korban serangan senjata kimia
yang diduga digunakan oleh pihak militer Suriah, masih terus ditemukan.
Pihak oposisi Suriah memperkirakan jumlah korban tewas akan terus
bertambah.
Pihak oposisi menuduh pasukan pemerintah melepaskan
gas kepada ratusan warga Suriah, di wilayah Damaskus. Insiden ini
menewaskan ribuan perempuan, anak-anak serta pria dewasa yang masih
terlelap tidur.
"Kami memperkirakan jumlah (korban tewas) karena
kami baru mengetahui warga di Zamalka, sebagian besar tewas," ujar Juru
Bicara Koalisi Nasional Suriah Khaled Saleh, seperti dikutip Reuters, Kamis (22/8/2013).
Sementara
Juru Bicara Free Syria Army di Paris Fahad Almasri mengatakan, pihaknya
telah mendokumentasikan jumlah korban tewas akibat gas mematikan itu
mencapai 1.729 jiwa. Almasri menambahkan, sekira 6.000 warga juga
menderita masalah gangguan pernapasan akibat gas beracun tersebut.
Pihak
pasukan oposisi mendesak penyelidik senjata kimia Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera menyelidiki dugaan penggunaan senjata
mematikan ini.
Sementara pasukan Suriah dikabarkan melakukan
pengeboman di wilayah yang diduga menjadi lokasi yang dihantam bom
kimia. Ada dugaan pasukan Suriah ingin membersihkan bukti-bukti serangan
gas beracun wilayah tersebut.
Jet tempur milik militer Suriah
mengebom wilayah yang berada di Damaskus. Serangan itu mengentaskan
perlawanan pihak oposisi yang terus berupaya untuk melengserkan
kekuasaan Presiden Bashar Al-Assad.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar