Global News World: MAKASSAR – Dari target 121 ribu unit rumah murah bagi
golongan masyarakat kurang mampu yang dicanangkan pada 2013 oleh
Kementerian Perumahan Rakyat (Kemepera) per Agustus 2013 sudah terserap
60 persen. Pihak Kemenpera optimistis paling lambat November mendatang,
target sudah terpenuhi.
Rumah murah melalui pembiayaan yang
terjangkau dengan fasilitas KPR FLPP (Kredit Pemilikan Rumah dengan
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) untuk MBR (Masyarakat
Berpenghasilan Rendah) disosialisasikan Kementerian Perumahan Rakyat
(Kemenpera) melalui gelaran ekspo. Pameran yang bertajuk BLU-PPP Expo
2013 ini berlangsung di Hotel Sahid, Makassar, 22-25 Agustus 2013.
KPR
FLPP merupakan salah satu program pemerintah pro rakyat di bidang
perumahan. Penyalurannya ditujukan kepada MBR oleh BLU-PPP. Dalam
program ini terdapat delapan bank nasional dan 17 Bank Pembangunan
Daerah (BPD) yang diajak bekerja sama demi melancarkan program ini.
BLU-PPP
Expo 2013 di Makassar diikuti enam Bank Umum Nasional, Bapertarum PNS,
Perum Perumnas, Jamsostek, Pemkot Makassar, dan 32 pengembang. Pameran
ini juga dihelat serentak pada sepuluh kota di Indonesia. Selain di
Makassar, berlangsung di Bogor, Medan, Tangerang, Bandung, Semarang,
Palembang, Pontianak, Banjarmasin, dan Malang .
"Penyediaan rumah
layak huni melalui program FLPP merupakan wujud nyata dari komitmen
pemerintah melalui Kemenpera untuk terus memperluas penyediaan perumahan
layak huni secara makin merata dan berkeadilan," ucap Agus Sumargiarto,
Deputi Pengembangan Kawasan Kemenpera, kepada wartawan, Kamis
(22/8/2013).
Menurut Agus, di Sulawesi Selatan sampai pada
pertengahan 2013 sudah 5.000 unit rumah sejahtera yang memanfaatkan
fasilitas KPR FLPP. Diharapkan, BLU PPP Kemenpera dapat terus
meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan
dalam memberikan fasilitas kemudahan akses perumahan bagi masyarakat.
Pihak
Kemenpera sendiri telah menetapkan harga rumah sejahtera tapak dibagi
dalam tiga wilayah. Masing-masing, harga paling besar Rp88 juta meliputi
Sumatera (kecuali Batam, Bintan, dan Karimun), Jawa (selain
Jabodetabek), dan Sulawesi untuk Wilayah I.
Harga maksimal Rp95
juta mencakup Kalimantan, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara
di Wilayah II. Harga paling tinggi Rp145 juta dalam kawasan Papua dan
Papua Barat. Terakhir, wilayah khusus dengan harga paling banyak Rp95
juta di Bali, Jabodetabek, Batam, Bintan, dan Karimun.
Di tempat
yang sama, Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengutarakan,
sejalan dengan dinamika pembangunan, sektor perumahan di Makassar
terbilang sangat luar biasa. Ilham menyebut, antara lain melalui program
PNPM Mandiri di Makassar sudah dilakukan bedah rumah pada 9.000 unit
rumah.
"Pengembang melaksanakan program rumah murah bagi MBR
dengan KPR FLPP melalui penyediaan fasilitas seperti pemasangan pagar,
plester luar-dalam, dan lantai keramik, sehingga layak huni," tukas
Anton R Santoso, Ketua APERSI (Asosiasi Pengembang dan Permukiman
Seluruh Indonesia).
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar