Sabtu, 24 Agustus 2013

Perbankan Mulai Rasakan "Kekeringan" Likuiditas

Global News World : JAKARTA - Tingginya permintaan dolar Amerika Serikat (AS) membuat nilai tukar Rupiah melemah. Selain itu, beberapa bank mulai mengalami kesulitan likuiditas.

Direktur Eksekutif Direktorat Perencanaan Strategis dan Humas Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah mengungkapkan, BI akan menerbitkan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI). Penerbitan ini dilakukan guna memperlancar likuiditas perbankan. Pasalnya, beberapa bank memang mulai mengalami kesulitan likuiditas.

"SDBI ini memperlancar aliran likuiditas antarbank. Jadi untuk memperlancar ‘darah’ (likuiditas), BI itu sedang ‘mijitin’ tubuh antarbank," ujar Difi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (24/8/2013).

Difi mengatakan, melalui pengalaman 2005-2008, BI menjaga agar likuiditas tidak hilang di perbankan. Oleh karena itu, SDBI menjadi instrumen khusus untuk Bank. "Tujuannya kita melancarkan likuiditas di perbankan. Karena ini instrumen untuk bank," ujar Difi.

Sekadar informasi, pada perdagangan akhir-akhir ini pelemahan Rupiah sempat ditahan di kisaran Rp10.900 per USD, namun tidak adanya sentimen positif membuat Rupiah kembali melemah ke Rp11.000 per USD. Dalam perdagangan non-delivery forward (NDF) nilai tukar Rupiah terhadap Negeri Paman Sam ini dibuka di level Rp11.000 per USD.

Okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar