Global News World : SOLO - Harga komoditas kedelai impor terus merangkak
naik karena ikut terpengaruh melemahnya kurs rupiah yang belakangan ini
sedang terjadi. Harga eceran kedelai impor jenis superior sudah mencapai
Rp.10.000 per kg, yang kedelai biasa Rp.9500
Salah satu pedagang
di Pasar Legi Solo, Pardi, mengaku harga kedelai impor semakin hari
makin tinggi. Dia mendapat pasokan kedelai impor dari Semarang.
Kedelai
impor lebih mahal Rp500 per kg dibanding kedelai lokal. Yang membedakan
adalah ukuran kedelai impor lebih besar. Harga kedelai lokal juga
mengikuti kenaikan harga kedelai impor walau tidak begitu banyak.
"Kedelai
lokal juga harganya tinggi Rp8.750 sampai Rp9.500 per kg nya. Namun
saat ini stoknya juga terbatas karena belum musim panen," kata dia di
Pasar Legi Solo, Sabtu (22/8/2013),
Apalagi para perajin tempe
dan sari kedelai ini masih sangat bergantung pada kedelai impor. Petani
lokal masih belum dapat mencukupi kebutuhan kedelai lokal bagi para
pengusaha olahan kedelai ini.
Kondisi seperti ini juga berdampak
pada usaha tempe dan sari kedelai di Kota Bengawan. Sejumlah pedagang
pun mulai mengantisipasi kenaikan harga kedelai impor tersebut.
Pemilik
usaha pembuatan tempe, Sudarmi mengatakan harga kedelai saat ini sudah
Rp9.500 naik dari sebelumnya saat Lebaran, Rp7.500 per kilogram. “Kami
dan perajin tempe lainnya jelas makin kesulitan," ujar Sudarmi.
Perajin
tempe yang memulai usahanya sejak tahun 2000 ini merasa kesulitan bila
dirinya juga ikut menaikkan harga jual tempe akibatnya pembeli
berkurang. "Kalau harga dinaikkan, pembeli bisa lari, dan yang pasti
omzetnya turun sampai 15 persen,"tandasnya.
"Karena tingginya
harga kedelai impor, jumlah yang dibeli juga dikurangi, kalau pakai
kedelai Jawa (lokal) butirnya kecil, kedelai impor butirnya besar dan
cepat empuk meski kualitas rasa lebih enak kedelai pakai kedelai lokal.
Di samping itu harganya pun tidak berbeda jauh," jelasnya.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar