Global News World : BANGKOK - Pengadilan Thailand secara resmi memenjarakan
dua orang warga negara Iran. Mereka dituduh berupaya untuk menebar
teror dengan merencanakan pemboman tehadap kantor diplomat Israel di
Bangkok Febuari 2012 lalu.
Seperti para pelaku kejahatan lainnya,
kedua tersangka mengaku tidak mengetahui apapun tentang rencana bom
Bangkok. Tetapi pemilikan bahan peledak menjadi bukti kuat untuk
menyeret dua lelaki ini ke dalam penjara.
Dilansir BBC News,
Sabtu (24/8/2013), mereka berhasil ditangkap oleh pasukan keamanan
Bangkok, dikarenakan ledakan besar akibat bom yang mereka miliki,
meluluhlantahkan tempat tinggal mereka. Seorang dari pelaku harus
kehilangan lengannya karena berupaya melempar bom ke pihak berwajib.
Dua
dari enam yang diduga terlibat langsung ditangkap setelah kecelakaan
bom terjadi. Beberapa pejabat Thailand menduga, kedua orang yang
tertangkap adalah tim yang dikirim ke Bangkok untuk meledakkan kedutaan
Israel.
Dugaan ini datang karena dua hari sebelumnya terjadi
ledakan di India dan Georgia yang terjadi di kedutaan Israel. Israel
secara gamblang menuduh Iran lah otak dari pemboman, tetapi pihak Iran
secara resmi langsung menolak tuduhan Israel.
Tersangka lain dari
pemboman ini dilaporkan ditangkap di Malaysia. Dia sekarang sedang
berjuang dengan berbagai cara untuk mencegah ekstradisi ke Malaysia.
Seorang tersangka bernama Saeid Moradi, 29 tahun, yang tangannya meledak
harus menghadapi hukuman seumur hidup akibat terdapat tuduhan upaya
pembunuhan dalam kasusnya ini.
Sementara temannya, Mohamed
Khazaei, 43 tahun, menerima vonis 15 tahun dengan tuduhan pemilikan
bahan peledak. Dalam pembelaannya, Khazaei mengatakan dia bukan kaum
militan dan hanya kebetulan bertemu dengan Moradi di Bandar udara
Teheran.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar