Global News World : JAKARTA - Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat (AS) membuat utang Indonesia juga mengalami lonjakan
sebesar Rp66,42 triliun. Hal ini membuat total utang Indonesia pada Juli
2013 naik menjadi Rp2.102,56 triliun.
Macro Economic Specialist
EC-Think, Telisa Aulia Falianty, mengatakan bahwa lonjakan utang
Pemerintah Indonesia tersebut dipengaruhi pelemahan nilai tukar Rupiah
dan pertumbuhan ekonomi yang melambat pada kuartal II.
"Pengaruh
Rupiah ini ada karena Rupiah melemah dan bisa juga karena defisit kita
yang cukup besar akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi kita pada kuartal
II Kamis (22/8/2013).
Dia
menjelaskan, dengan pelemahan nilai Rupiah maka akan meningkatkan utang
untuk membiayai proyek-proyek pemerintah. "Kan teorinya, pelemahan
Rp100 akan menambah defisit pemerintah Rp2 triliun. Sehingga untuk
mendanai proyek pemerintah, utang harus ditambah," terangnya.
Dia
menambahkan, pelemahan Rupiah memiliki dampak besar terhadap
perekonomian Indonesia. Sebab dengan pelemahan Rupiah, utang Pemerintah
akan semakin besar, dan dengan utang naik tentu beban utang (yield) akan naik juga.
Lebih
lanjut dia menilai, dengan pelemahan nilai tukar Rupiah yang semakin
tajam hingga hari ini, bahkan menembus angka Rp11.00 per USD, maka
kemungkinan besar utang Pemerintah hingga akhir tahun akan membengkak.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar