Global News World : JAKARTA - Buruknya data ekonomi Amerika Serikat (AS)
menjadi indikator perekonomian Paman Sam tersebut akan mengalami
melambat. Ini terlihat dari tingkat belanja konsumen AS yang hanya naik
tipis dan tingkat inflasi yang baru jinak di bulan Juli.
Menurut
riset Monex, hal ini tentunya memperingatkan perekonomian AS yang lemah
seiring dengan Federal Reserve yang mempertimbangkan untuk segera
memangkas program pembelian obligasi yang dimilikinya.
Sementara
itu, tingkat belanja yang mencakup sekitar dua per tiga dari aktivitas
ekonomi AS, diperkirakan akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan
momentum seiring data lain yang dirilis telah menunjukkan sentimen
konsumen akan turun di bulan ini.
Selain itu, dalam risetnya,
Monex juga menyebutkan bahwa bursa saham di Asia sudah terlihat memulih
ditenah tertahannya tindakan atas Suriah. Pada bursa saham Asia sebagian
besar menguat pada hari Jumat lalu. Namun demikian, penguatan terbatas
tersebut atas ketidakpastian pada serangan militer ke Suriah.
Sedangkan
indeks Nikkei pada Jumat tergelincir, karena maraknya aksi jual seiring
para spekulan yang menyesuaikan posisinya menjelang akhir pekan di
tengah ketidakpastian pada serangan militer ke Suriah.
Akan
tetapi pada indeks Hang Seng pada Jumat kemarin berjalan sedikit datar.
Ini seiring dengan banyaknya investor yang menahan diri menjelang
laporan manufaktur China. Pada indeks Kospi naik 1 persen di hari Jumat
yang dalam data ekonomi AS merasa optimistis karena maraknya aksi nett
buying oleh investor asing.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar