Global News World : TOKYO – Pemerintah Korea Utara (Korut) dilaporkan
mencoba untuk mengekspor masker anti-gas dan senjata kepada Pemerintah
Suriah khususnya tentara loyalis Presiden Bashar al-Assad. Tetapi
niatnya digagalkan, ketika muatan itu tiba di Turki.
Ekspor
barang ini dilakukan dengan menggunakan kapal berbendera Libya. Kapal
yang teridentifikasi bernama Al En Ti Sar meninggalkan Korut awal tahun
ini. Militer Amerika Serikat (AS) memang diketahui sedang melacak
keberadaan kapal ini bersama negara-negara lainya.
Kapal ini
diketahui berlayar melewati Dardanelles di Turki 3 April 2013 lalu.
Setelah mengetahui adanya kapal pembawa logistik Korut, pihak otoritas
Turki segera melacak keberadaan kapal disertai juga dengan informasi
dari AS.
Ketika berhasil menangkap tersebut pihak Turki langsung
menyita 1.400 pistol dan juga menyita sekitar 30.000 peluru, disamping
masker yang digunakan sebagai pelindung senjata kimia. Pihak AS percaya
seluruh muatan ini dibawa untuk membantu rezim Presiden al-Assad.
Seperti
dilansir Channel News Asia, Selasa (27/8/2013), pihak Turki juga
menahan dan meminta keterangan dari kapten kapal itu. Dalam
pemeriksaan, kapten kapal Al En Ti Sar mengakui kalau dia ditugaskan
untuk membawa senjata-senjata ini dari Korut menuju Suriah.
Suriah
seperti diketahui mendapat sanksi pemebelian senjata dari AS, Uni
Eropa dan sekutu mereka. Sementara Korut juga mendapat sanksi penjualan
senjata yang dianggap dapat memicu penggunaan senjata nuklir.
Penjualan senjata antara Korut dan Suriah terjadi karena kedua negara secara diam-diam mempunyai hubungan militer selama beberapa tahun.
Menurut beberapa sumber, Korut juga membantu Suriah dalam pengembangan
senjata nuklir yang hancur akibat di bom Israel 2007 lalu.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar