Selasa, 27 Agustus 2013

"Rupiah Naik, Harga Properti Naik 10%"

Global News World : JAKARTA - PT Intiland Development Tbk (DILD) memprediksikan harga properti akan meningkat 8-10 persen. Hal tersebut tercermin dari semakin tertekannya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Executive Director Capital & Investment Management Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, dengan melihat kondisi seperti itu, tentu akan menambah beban biaya produksi perseroan. Dirinya mengakui saat ini pihaknya sedang menghitung dampak dari persoalan tersebut.

"Cost kita kan pasti naik, tinggal komit. Katakanlah naik 20 persen, komponennya 40 persen, kalau 12 ribu bisa naik sampai 8-10 persen, dampaknya dimargin pasti tergerus," ucap dia kepada wartawan di Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Archied menambahkan, dia akan terus melanjutkan proyek yang tengah dilaksanakan. Pasalnya, respons masyarakat terhadap properti masih cukup kuat, terutama dari kalangan masyarakat menengah ke atas.

"Kita kaji, yang pasti tidak terhenti. Masalahnya kita bias, kalau cancel kita tetep jalan, proyek kita tetap berjalan, cost kita pasti ada peningkatan, demandnya juga masih tetap strong," tambahnya.

Selain itu, kata Archied, belanja modal (capital expanditure/capex) DILD pada semester pertama 2013 sudah terealisasi Rp750 miliar dari total yang dianggarkan untuk tahun ini sekira Rp1,4 triliun - Rp1,5 triliun. Melihat realisasi tersebut. Menurut Archid, DILD akan terus melakukan penambahan proyek.

Archied mengungkapkan, belanja modal (capex) perseroan pada semester I sudah terealisasi sebesar Rp750 miliar, untuk tahun ini 'capex' dianggarkan Rp1,4 triliun. Sehingga ke depan perseroan masih dapat terus menambah proyek.

"Perseroan hanya berusaha untuk terus meningkatkan kinerja, kita sampaikan kinerja perseroan cukup positif," tutupnya.

Okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar