Sabtu, 31 Agustus 2013

"Pelaku Pasar Jangan Terlalu Lebay"

Global News World : JAKARTA - Selama sepekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencoba kembali masuk ke zona hijau setelah didera tekanan jual yang signifikan. IHSG dianggap kehilangan daya tariknya, terutama karena beberapa sentimen negatif baik internal maupun ekternal yang mempengaruhi pergerakannya.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, turunnya nilai tukar Rupiah pasca dirilisnya neraca pembayaran Indonesia menjadi salah satu penyebab kejatuhan IHSG selain dari imbas tappering off stimulus The Fed. Banyak pelaku pasar overreact dan panik sehingga makin memperdalam penurunan IHSG.

"Untungnya pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI) tanggap dengan mengeluarkan serangkaian aturan dan kebijakan meski banyak pula yang menilai kebijakan dan aturan tersebut hanya cocok untuk jangka menengah dan panjang," katanya di Jakarta, Sabtu (31/8/2013).

Selain itu, adanya berita persetujuan OJK terhadap rencana buyback saham dari beberapa emiten cukup direspons positif meski implementasinya belum terlihat. Bahkan setelah pengumuman kenaikan BI Rate dan FASBI pun, IHSG belum beranjak dari zona positifnya.

Sepanjang pekan kemarin, asing tercatat melakukan nett sell sebesar Rp1,12 triliun lebih rendah dari pekan sebelumnya sebesar Rp5,72 triliun. IHSG selama sepekan mengalami kenaikan 25,26 poin atau 0,61 persen atau lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang anjlok 398,83 poin atau 8,73 persen.

Diperkirakan pekan depan, IHSG akan berada pada rentang support 4.025-4.137 dan resisten 4.235-4.568. Di sisi lain, diharapkan kenaikan yang terjadi tidak langsung dimanfaatkan untuk profit taking sesaat agar IHSG dapat mempertahankan laju positifnya.

"Meski di pekan depan akan dirilis inflasi dan neraca perdagangan namun, diharapkan tidak terlalu lebay dalam menanggapinya. Neraca perdagangan masih akan tetap defisit namun, diharapkan lebih rendah dan inflasi diharapkan sesuai dengan estimasi kami di kisaran 1,2 persen-1,3 persen," tukas dia.

Okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar