Global News World : Bandung - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Muhammad Nuh meresmikan Telkom University (Tel-U) yang terletak di
kawasan Bandung Technoplex, Jalan Terusan Buah Batu, Bandung, Sabtu
(31/8/2013). M Nuh berharap kampus tersebut bisa menjadi universitas
kelas dunia.
Tel-U merupakan peleburan perguruan tinggi yang
berada di bawah Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), yakni Institut
Teknologi Telkom (IT Telkom), Institut Manajemen Telkom (IM Telkom),
Politeknik Telkom, dan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia
Telkom (STISI Telkom).
Menurut M Nuh, keberadaan Tel-U sejalan
dengan program Masterplan Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3I) yang ditetapkan pemerintah Indonesia.
"Kami
berkewajiban mencetak anak didik yang memiliki pengetahuan memadai
sebagai modal persaingan global. Salah satu upaya itu bisa ditempuh
dengan menciptakan world class university," ujar M Nuh dalam jumpa pers
yang digelar di Telkom University.
Tel-U dinilai memadai untuk
menjadi universitas kelas dunia guna bersanding dengan universitas
sejenisnya di luar, karena Tel-U memiliki kapasitas, pengalaman dan
jejaring yang sangat dekat dengan dunia industri.
"Aneka
parameter world class university sangat mungkin dikejar Telkom
University maupun kampus lainnya di Indonesia. Sebab, sistem pengajaran
pendidikan tinggi dan sumber daya manusia kita harus terus berkembang,"
ucapnya.
Di tempat yang sama Ketua YPT Johni Girsang mengatakan, Tel-U merupakan wujud nyata YPT dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
"YPT
selalu memiliki komitmen tinggi dalam pendidikan. Umumnya untuk Bangsa
Indonesia dan khususnya untuk PT Telkom dengan menyiapkan sumber daya
yang dibutuhkan dlam konsep TIMES (Telecommunication, Information,
Media, Edutaiment, Services) PT Telkom," katanya.
Sementara itu,
Rektor Tel-U Mochamad Ashari menambahkan, Tel-U siap menjadi universitas
kelas dunia seperti yang diharapkan semua pihak. Dari jumlah student
body, penggabungan sejumlah kampus Telkom ini membuat total mahasiswanya
menjadi 23.000 orang, dilengkapi sekitar 1.000 dosen dan tenaga
penunjang akademik. Jumlah tersebut ditunjang kesiapan lahan seluas 48
hektar di kawasan Bandung Technoplex.
"Kami juga sudah memiliki
81 laboratorium, 4 perpustakaan standar Dirjen Dikti, sehingga kualitas
pendidikan semakin meningkat. Penyatuan ini akan meningkatkan kualitas
tenaga pendidik dan kependidikan, learning system, kurikulum, dan
kualitas lulusan," katanya.
detiknews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar