Global News World : Program beras murah di India dicurigai pihak oposisi bermotif politik.
Pemerintah India meluncurkan program pangan murah untuk sekitar 800 juta warga miskin di negara tersebut.
Ketua Partai Kongres yang saat ini memerintah, Sonia Gandhi,
meresmikan program itu dengan membagikan kartu khusus kepada sekelompok
perempuan di ibukota Delhi.
Dengan kartu tersebut maka mereka akan mendapatkan beras,
gandum, padi-padian lain dari toko-toko milik pemerintah dengan total
5kg untuk setiap bulannya.
Peluncuran dilakukan Selasa 20 Agustus bersamaan dengan
peringatan kelahiran mantan Perdana Menteri Rajiv Gandhi, yang merupakan
suami Sonia.
"Ini merupakan mimpi Rajiv Gandhi. Kami harus bertanggung
jawab atas kehidupan orang miskin dan itulah sebabnya kenapa UU Keamanan
Pangan disusun," kata Sonia Gandhi saat peresmiannya.
"Kami ingin membuat rakyat miskin menjadi mandiri."
Kritik oposisi
Program ini tetap diluncurkan walaupun Undang-undang
Keamanan Pangan yang menjadi payung hukumnya masih belum disetujui
parlemen.
Para pendukung program mengatakan tujuannya adalah untuk memerangi kemiskinan
Namun kelompok oposisi mengkritiknya dengan mengatakan dana
untuk program sebesar US$24 miliar akan menggerus keuangan
India dan tujuannya dicurigai untuk menarik suara pemilih.
Sebuah laporan yang diterbitkan tahun lalu memperkirakan
sekitar setengah dari balita di India menderita kekurangan gizi.
Walaupun menikmati pertumbuhan ekonomi dalam beberapa waktu
belakangan, India masih menghadapi masalah untuk menyediakan pangan bagi
rakyat.
detiknews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar