Selasa, 13 Agustus 2013

17 Tahun Tak Terungkap, Jurnalis Yogya Tuntut Polisi Tuntaskan Kasus Udin

Global News World : Yogyakarta - Selama 17 tahun kasus pembunuhan wartawan Harian Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin belum terungkap. Puluhan wartawan dari berbagai media di Yogyakarta menggelar aksi menuntut polisi agar menuntaskan kasus tersebut.

Aksi yang tergabung dalam 'Solidaritas Wartawan untuk Udin' yang di gelar di halaman gedung DPRD DIY hari ini, ditandai dengan launching logo simbol perjuangan untuk mengungkap kasus Udin.

"Hari ini tanggal 13 Agustus adalah tepat 17 tahun terbunuhnya wartawan Udin di rumahnya di Dusun Gelangan Samalo, Patalan, Jetis Bantul," ungkap koordinator aksi Ibnu Taufik saat orasi di halaman DPRD DIY di Jl Malioboro, Selasa (13/8/2013).

Menurut dia, aksi ini merupakan langkah awal semua jurnalis di Yogya dari berbagai elemen untuk memperjuangkan pengungkapan kasus Udin. Pihaknya minta kepada polisi agar menyeret orang-orang yang diduga ikut terlibat dalam kasus Udin diadili.

Sebab masih orang-orang yang diduga ikut terlibat sampai saat ini masih hidup dan tinggal di wilayah Yogyakarta.

Taufik mengatakan tinggal satu tahun lagi atau tahun 2014 nanti kasus Udin akan kadaluwarsa. Selama ini sudah ada 16 kapolwil dan kapolda yang menjabat di DIY namun tidak segera menuntaskannya.

"Kami meminta dan mendesak polisi untuk segera menuntaskan kasus ini. Kalau polisi tidak mampu lagi, kami meminta polisi untuk menyatakan tidak mampu," tegas Taufik.

Sementara itu Arie Giyarto mewakili Harian Bernas tempat (alm) Udin bekerja mempertanyakan komitmen dan keseriusan kepolisian dalam menuntaskan kasus Udin. Setiap ada pergantian pimpinan polisi di DIY, bersama organisasi wartawan terus menanyakan kasus Udin. Namun tidak ada hasilnya.

"Kami menyesal mengapa sampai 17 tahun tidak terungkap. Padahal dalam mengungkap atau mengusut semacam kasus Tommy Soeharto saja polisi bisa melakukan. Mengapa kasus Udin tidak," katanya.

Hal senada juga dikatakan anggota DPRD DIY Putut Wiryawan, kasus terbunuhnya wartawan Bernas Udin adalah simbol kemerdekaan pers. Oleh karena jangan sampai menunggu kasus Udin kadaluwarsa. "Kita tidak boleh menunggu kasus Udin ini akan kadaluwarsa tahun depan," pungkas Putut.

detiknews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar