Global News World : JAKARTA - Wakil Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mensinyalir permasalahan yang
sempat terjadi antara Pemerintah Provinsi DKI dan para pedagang kaki
lima (PKL) Tanah Abang, Jakarta Pusat, karena adanya pihak tertentu yang
tidak senang akan popularitas Jokowi menjelang Pemilihan Presiden 2014.
"Mana mungkin Beliau tidak pro (PKL)? Orang makannya saja di PKL kok.
Saya enggak tahu lah. Situasi tambah memanas jelang (Pilpres) 2014. Ada
yang jealous atau apa. Padahal, Beliau tidak pernah pikirin soal
presiden atau apa," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Selain itu, Ahok mengungkapkan bahwa anggapan Jokowi hebat itu saat ini
hanya anggapan publik yang sarat kepentingan politik. Padahal, kata dia,
Jokowi belum tentu hebat jika naik menjadi presiden.
"Semua orang akan mengatakan, ‘Kalau Pak Jokowi jadi presiden pasti
lebih hebat.’ Karena politik kan persepsi. Presiden mana pun hebat,
tetap orang bilang, 'Enggak, kalau Pak Jokowi jadi (presiden), pasti
lebih hebat.' Padahal, Bapak (Jokowi) jadi (presiden) belum tentu hebat,
gitu kan? Itu kan persepsi," tutur Ahok.
Kendati demikian, Ahok merasa heran dengan persepsi yang timbul mengenai
langkah Pemprov DKI dalam menertibkan PKL yang dianggap sebagai langkah
anti-PKL.
"Kita bukan anti-PKL. Cuma kan lawan kita, keluarnya 'Ahok vs PKL' gitu
kan? Terus bikin PKL benci sama kita. Padahal, pedagang Tanah Abang yang
lama datang ke sini baik-baik. Kalian dudukin kios gratis enam bulan
itu cuma era Jokowi saja yang ada. Jadi, bilang Pak Jokowi tidak
pro-PKL?" tutup Ahok.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar