Global News World : KAIRO - Jumlah korban tewas dalam kerusuhan Mesir
tembus angka melebihi 500 jiwa. Dalam laporan terakhir, total warga yang
tewas akibat bentrokan berdarah yang terjadi pada 14 Agustus 2013 itu
mencapai 525 jiwa.
Menurut Kementerian Kesehatan Mesir, jumlah
korban tewas telah mencapai 525 jiwa. Namun, jumlah berbeda justru
dikeluarkan oleh kelompok Ikhwanul Muslimin. Demikian diberitakan
Reuters, Kamis (15/8/2013).
Kelompok yang menentang pemerintahan
bentukan militer itu menyatakan jumlah korban tewas mencapai sekira
2.200 jiwa. Sebagian besar dari korban adalah pendukung Ikhwanul
Muslimin dan pendukung mantan Presiden Mohammad Morsi, yang dilengserkan
oleh militer pada 3 Juli.
Kerusuhan pecah setelah pemerintah
secara paksa mengusir pendukung Mohamed Morsi dari kelompok Ikhwanul
Muslimin yang melakukan aksi protes. Aparat melemparkan gas air mata dan
menembakkan peluru di basis-basis demonstran.
Aksi represif
Pemerintah Mesir mendapat kecaman dari banyak pihak. Wakil Presiden
Mesir Mohammad el Baradei mengundurkan diri karena tidak setuju dengan
pertumpahan darah. Para pemimpin negara juga mengucapkan keprihatinan
atas jatuhnya banyak korban.
Pekerja
media turut menjadi korban dalam kerusuhan yang terjadi di Kairo itu.
Aparat dituduh sengaja menyerang wartawan untuk menutupi kejadian di
lapangan.
Tiga orang wartawan dilaporkan tewas dalam insiden
ini. Dua di antaranya, Michael Deane dan Habiba Ahmad Abd Elaziz, tewas
setelah menerima peluru dari penembak jitu. Deane adalah kamerawan untuk
stasiun televisi Sky News, sedangkan Elaziz merupakan wartawan untuk harian Gulf.
Wartawan dari suratkabar Al Akhbar, Ahmed Babel Gawad, dilaporkan juga tewas saat meliput kerusuhan. Namun, belum diketahui apa penyebab kematian Gawad.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar