Global News World : JAKARTA - Hampir tidak ada negara yang menyerahkan
perekonomian mereka sepenuhnya pada pasar, karena potensi adanya
kegagalan pasar. Dengan kata lain, hampir semua negara mengatur
perekonomiannya lewat regulasi dan mekanisme kebijakan mereka
masing-masing.
Dalam bukunya bertajuk Transfer Pricing, pengamat
pajak Darussalam mengatakan bahwa intervensi negara terhadap
perekonomiannya diperlukan untuk memastikan alokasi dan distribusi
beberapa barang primer dalam memengaruhi kesejahteraan penduduknya.
"Keadaan
ini terlihat jelas pada kebijakan harga setiap negara yang secara tidak
langsung mempengaruhi harga pada beberapa sektor khusus," kata dia
seperti dikutip dalam buku tersebut, Minggu (11/8/2013).
Menurutnya,
selain kebijakan harga terdapat beberapa kebijakan lain yang diyakini
mempengaruhi pasar dan prinsip kewajaran. Kebijakan tersebut, yakni
kontrol atas tingkat suku bunga, pembayaran jada dan management fees,
pembayaran royalti, subsidi, anti dumping, nilai tukar dan exchange
control.
"Intervensi ini mempunyai dampak tertentu terhadap
transfer pricing di sebuah negara. Akibat utama yang muncul adalah
transaksi menjadi tidak wajar jika dibandingkan dengan transaksi sejenis
di beberapa negara lain," jelas Darussalam.
Perbedaan ini juga
menemukan kesulitan dalam proses penyesuaiannya mengingat sulitnya
mengetahui basis asumsi penyesuaian yang tepat karena pasar domestik
telah terdistorsi oleh kontrol pemerintah.
"Untuk itu, dibutuhkan
penelaahan lebih lanjut oleh perusahaan mengenai asumsi yang digunakan
pemerintah dalam penentuan harga. Perusahaan harus memberikan informasi
tentang regulasi dan ketentuan pemerintah lainnya yang terkait dengan
transaksinya kepada otoritas pajak, sehingga timbul kesamaan pemahaman
di antara kedua belah pihak,” tambahnya
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar