Global News World : WASHINGTON - Palestina dan Israel akan berupaya untuk
meraih kesepakatan damai dalam waktu sembilan bulan. Para negosiator
perdamaian akan bertemu kembali dalam waktu dua pekan, setelah melakukan
pertemuan putaran pertama yang positif.
Target tersebut
disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry,
yang menjadi tuan rumah perundingan damai antara Palestina dan Israel.
Perundingan itu diikuti oleh negosiator Palestina Saeb Erakat dan
Negosiator Israel Tzipi Livni.
Pertemuan pertama setelah tiga
tahun ini, ditujukan untuk membahas kerangka negosiasi, bukan untuk
membahas inti dari permasalahan Palestina dan Israel. Inti permasalahan
baru akan dibahas selama sembilan bulan ke depan.
Menlu Kerry
merasa yakin bahwa perdamaian akan terwujud, meskipun banyak rintangan
yang harus dihadapi. "Saya bisa katakan, pertemuan yang berlangsung
sangat konstruktif dan positif," ujar Kerry, seperti dikutip Reuters, Rabu (31/7/2013).
"Saya
sadar jalannya (perundingan damai) akan sulit. Tetapi tidak perlu
skeptis. Dengan negosiator ulung dan dihormati, saya yakin perdamaian
akan tercapai," imbuhnya.
Kerry menambahkan, isu utama dan
permasalahan lainnya akan dibahas selama negosiasi berlangsung. Dirinya
pun meminta agar Palestina dan Israel berupaya untuk melakukan kompromi
yang dimungkinkan.
Amerika Serikat saat ini berupaya agar kedua
belah pihak sepakat dalam pembentukan solusi dua negara. Solusi ini
membuat Negara Israel berdiri bersama dengan Negara Palestina merdeka,
yang didirikan di Tepi Barat dan perbatasan Gaza, yang sudah dikuasai
oleh Israel sejak menang perang 1967.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar