Global News World : Jakarta - Dwi Waryono tampaknya sudah kehabisan ide
lagi bagaimana mengatasi kesulitan ekonominya. Dia pun nekat menjual
ginjalnya. Tak tanggung-tanggung, di bawah baliho raksasa SBY-Boediono
di Bundaran HI, Jakarta Pusat, menjadi lokasinya untuk menarik calon
pembeli.
Dwi berusia 47 tahun, warga RT 55/14 Cigedogan Timur,
Sindang Kasih, Purwakarta, Jawa Barat. Pada Senin (12/8/2013) siang, dia
tampak berdiri di depan baliho raksasa SBY-Boediono yang didirikan
dalam rangka menyambut HUT RI. Dia membawa tulisan berbunyi : Saya pendonor darah akan mendonorkan ginjal untuk biaya anak sekolah. 087779656315.
Dwi
mengaku aktif mendonorkan darah sejak tahun 1996 hingga 66 kali. Namun
sayang, pada donor ke 65, kondisinya ngedrop, fisiknya melemah.
Malang
baginya, fisik melemah itu membuatnya di-PHK 4 bulan lalu dari pabrik
garmen. Dia kemudian terpaksa utang kiri kanan untuk menghidupi
keluarganya. Hingga kemudian dia kesulitan membiayai sekolah anaknya di
SMK swasta dan satu lagi anak masih TK.
"Kemarin Minggu saya
bertamu ke Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla di kediaman beliau di Jl
Brawijaya, Jaksel. Kami minta perhatian karena sudah menjadi pendonor
bertahun-tahun," ujarnya. Namun Dwi tidak bisa bertemu JK dan hanya
ditemui ajudan dan dijanjikan akan diteruskan ke PMI Purwakarta.
Selama di Jakarta, Dwi menginap di masjid.
Lalu
ginjalnya mau dijual berapa? "Tidak tahu saya, Pak. Ini kemanusiaan,
seperti saya mendonor darah. Yang penting bisa buat bayar sekolah,"
jawab Dwi.
detiknews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar