Global News World : KAIRO - Presiden Palestina Mahmoud Abbas memaparkan
visinya mengenai status hubungan Palestina dan Israel, khususnya ketika
pembicaraan damai antara kedua negara di mulai kembali hari ini di
Amerika Serikat (AS). Abbas menolak keberadaan pemukiman Yahudi.
Dengan
tegas Abbas menyatakan, tidak boleh ada lagi pemukiman Israel ataupun
pasukan yang menjadi di perbatasan yang berada di Negara Palestina.
Selain itu, Palestina tidak bisa menerima keberadaan pemukiman Yahudi di
dalam lahan Palestina, sesuai dengan perjanjian setelah Perang Timur
Tengah 1967 silam.
"Solusi terakhir, kami tidak ingin melihat
kehadiran satu pun warga sipil atau bahkan prajurit di tanah kami,"
tegas, Abbas, seperti dikutip Reuters, Selasa (30/7/2013).
"Kami
lebih memilih kehadiran pasukan multinasional (pasukan perdamaian PBB)
seperti di Sinai, Lebanon dan Suriah. Kami lebih menyukai hal itu,"
tutur Abbas.
Israel sebelumnya ingin mempertahankan kehadiran
militer mereka di wilayah Tepi Barat yang terletak di perbatasan dengan
Yordania. Keinginan Israel itu dimaksudkan untuk mencegah masuknya
senjata yang bisa digunakan melawan mereka.
Namun Abbas menolak
keinginan Israel itu. Dirinya lebih memilih pada kesepakatan dirinya
dengan mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert yang menginginkan
pasukan NATO dikerahkan, sebagai penjamin keamanan bagi Palestina dan
Israel.
Setelah
tiga tahun terhenti, perundingan damai antara Palestina dan Israel
akhirnya dimulai kembali. AS kembali menjadi mediator dalam proses
perdamaian yang berlangsung di Washington ini.
Ketua
Negosiator dari Palestina dan Israel duduk bersama dengan ditengahi oleh
Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Ketua Negosiator Palestina Saeb
Erakat duduk bersebelahan dengan Ketua Negosiator Israel Tzipi Livni dan
berbagi makanan berbuka puasa.
Kerry diapit oleh Diplomat AS
Martin Indyk, yang ditunjuk sebagai utusan khusus AS untuk perundingan
ini. Selain itu, Penasihat Timur Tengah Gedung Putih Phil Gordon juga
turut hadir dalam peristiwa bersejarah ini.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar