Global News World : WASHINGTON - Setelah tiga tahun terhenti, perundingan
damai antara Palestina dan Israel akhirnya dimulai kembali. Amerika
Serikat (AS) menjadi mediator dalam proses perdamaian yang berlangsung
di Washington ini.
Ketua Negosiator dari Palestina dan Israel
duduk bersama dengan ditengahi oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
Ketua Negosiator Palestina Saeb Erakat duduk bersebelahan dengan Ketua
Negosiator Israel Tzipi Livni dan berbagi makanan berbuka puasa.
Menlu
Kerry menggambarkan momen tersebut sangat spesial. Kerry bahkan sempat
mengeluarkan lelucon bahwa "Tidak banyak yang bisa dibicarakan."
Kerry
diapit oleh Diplomat AS Martin Indyk, yang ditunjuk sebagai utusan
khusus AS untuk perundingan ini. Selain itu, Penasihat Timur Tengah
Gedung Putih Phil Gordon juga turut hadir dalam peristiwa bersejarah
ini.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyambut baik
negosiasi tersebut. Obama memperingatkan banyak pilihan sulit, tetapi
baginya perundingan ini merupakan langkah awal yang menjanjikan.
"Akan
banyak kesulitan dalam perundingan damai, dan saya berharap Palestina
dan Israel akan melakukan pendekatan perundingan ini dengan niat baik,"
ujar Obama, seperti dikutip Associated Press, Selasa (30/7/2013).
Obama
berjanji bahwa AS akan mendukung kedua belah pihak dengan tujuan
membentuk dua negara, hidup berdampingan dengan damai serta aman.
Sementara Menlu Kerry menilai kompromi adalah kunci untuk mencapai
solusi.
"Banyak pilihan sulit membentang dalam perundingan, dan
untuk para pemimpin, kami melihat kompromi menyeluruh atas isu-isu yang
sulit penuh dengan emosi," tutur Kerry.
Juru Bicara Kementerian
Luar Negeri AS Jen Psaki menuturkan, Palestina dan Israel sepakat
berunding selama sembilan bulan. AS, menurut Psaki, akan berupaya sekuat
tenaga agar diraih perkembangan positif dalam perundingan.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar