Global News World : Pasuruan -
Tiga wisatawan Gunung Bromo yang meninggal diduga menghirup asap
perapian kamar di Desa Ngadiwono Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan,
dikenal merupakan petualang. Dari awal, tujuan mereka memang ingin
menikmati keindahan panorama Bromo.
"Dari awal kita memang
tujuannya ke Bromo. Memang sukanya petualangan," kata Nur Ali, salah
satu keluarga korban di kamar mayat RSUD Bangil, Senin (12/8/2013).
Ali
menuturkan, korban menyalakan tungku perapian untuk mengusir dingin.
Tungku perapian tersebut awalnya berada di ruang tamu. Namun mereka
membawanya masuk ke dalam kamar saat hendak tidur.
"Karena merasa dingin, akhirnya perapian itu dibawa masuk ke kamar," jelasnya.
Indah
Amalia (22), anak korban lainnya mengatakan, rombongan mereka terdiri
dari tujuh orang. Mereka menyewa tiga kamar. "Kita rombongan tujuh orang
dan menyewa tiga kamar. Yang meninggal ini satu kamar," katanya.
Ketiga
jenazah korban saat ini masih berada di kamar mayat RSUD Bangil.
Rencananya jenazah akan diterbangkan ke rumah duka di Jakarta Barat
melalui Bandara Juanda.
"Dokter sudah melakukan visum pada tiga jenazah," jelas Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Supriyono.
Tiga
wisatawan Gunung Bromo asal Jakarta meninggal dunia dalam kamar yang
disewanya diduga karena menghirup asap perapian. Korban merupakan bapak,
ibu dan anak asal Kelurahan Joglo Kecamatan Kembangan Jakarta Barat.
Mereka yakni Madalih (45) dan Masenih (40), serta Ramadhan (5).
detiknews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar