Senin, 12 Agustus 2013

Keluarga yang Tewas Saat Wisata di Bromo Dikenal Suka Berpetualang

Global News World : Pasuruan - Tiga wisatawan Gunung Bromo yang meninggal diduga menghirup asap perapian kamar di Desa Ngadiwono Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan, dikenal merupakan petualang. Dari awal, tujuan mereka memang ingin menikmati keindahan panorama Bromo.

"Dari awal kita memang tujuannya ke Bromo. Memang sukanya petualangan," kata Nur Ali, salah satu keluarga korban di kamar mayat RSUD Bangil, Senin (12/8/2013).

Ali menuturkan, korban menyalakan tungku perapian untuk mengusir dingin. Tungku perapian tersebut awalnya berada di ruang tamu. Namun mereka membawanya masuk ke dalam kamar saat hendak tidur.

"Karena merasa dingin, akhirnya perapian itu dibawa masuk ke kamar," jelasnya.

Indah Amalia (22), anak korban lainnya mengatakan, rombongan mereka terdiri dari tujuh orang. Mereka menyewa tiga kamar. "Kita rombongan tujuh orang dan menyewa tiga kamar. Yang meninggal ini satu kamar," katanya.

Ketiga jenazah korban saat ini masih berada di kamar mayat RSUD Bangil. Rencananya jenazah akan diterbangkan ke rumah duka di Jakarta Barat melalui Bandara Juanda.

"Dokter sudah melakukan visum pada tiga jenazah," jelas Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Supriyono.

Tiga wisatawan Gunung Bromo asal Jakarta meninggal dunia dalam kamar yang disewanya diduga karena menghirup asap perapian. Korban merupakan bapak, ibu dan anak asal Kelurahan Joglo Kecamatan Kembangan Jakarta Barat. Mereka yakni Madalih (45) dan Masenih (40), serta Ramadhan (5).

detiknews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar