Global News World : Laporan awal menyebutkan pembubaran unjuk rasa akan berlangsung Senin subuh.
Pemerintah Mesir mengatakan unjuk rasa para pendukung
Presiden Mohammed Morsi yang digulingkan, harus segera berakhir.
Kepada BBC, Menteri Luar Negeri
Mesir, Nabil Fahmy, mengatakan protes menggangu upaya penyelesaian krisis melalui dialog.
"Ada keingingan yang jujur dan serius dari pemerintah untuk
melibatkan mereka secara damai dalam proses politik untuk membangun
citra Mesir Abad 21 sebagai negara demokratis modern."
"Kegagalan mereka bukan karena inefisensi tapi karena merena
mengupayakan ideologi yang eksklusif dan kami tidak ingin melakukan
kesalahan itu dan mendorong mereka untuk bergabung dengan kami dan
membawa perbedaan pada meja perundingan politik," tambahnya.
Sebelumnya ada perkiraan bahwa pihak berwenang akan mulai membubarkan pengunjuk rasa Senin 12 Agustus subuh.
Namun wartawan BBC James Reynolds -yang berada di dekat kamp
pengunjuk rasa di Masjid Rabaa al-Adawiya- melaporkan hingga pagi waktu
setempat masih belum terlihat tanda-tanda operasi pembubaran oleh
aparat keamanan.
Akses akan ditutup?
Laporan-laporan menyebutkan aparat keamanan akan memulai
operasi dengan mengepung kamp pengunjuk rasa dan menutup akses bagi
setiap orang yang ingin masuk ke kawasan itu.
Pasokan air dan makanan juga akan dihentikan.
Setelah itu aparat keamanan akan masuk ke kamp dengan
menggunakan gas air mata dan meriam air, seperti dijelaskan seorang
pejabat Kementerian Dalam Negeri Inggris kepada The New Tork Times.
Upaya untuk membubarkan unjuk rasa sebelumnya tidak berhasil dan para
pendukung Presiden Morsi bertekad tetap menggelar protes sampai dia
dikembalikan ke jabatannya.
Presiden Morsi digulingkan oleh militer pada tanggal 3 Juli menyusul
unjuk rasa besar-besaran dari penntang Morsi namun sejak kudeta militer
itu marak protes yang digagas oleh Ikhwanul Muslimin.
Diperkirakan 250 orang tewas, sebagian besar pendukung
Morsi, dalam kekerasan yang mewarnai unjuk rasa hingga saat ini.
detiknews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar